Menteri Desa PDTT: Arief Rohman, Bupati Blora Pertama yang Laksanakan RPL Desa

Tingkatkan Kualitas SDM Desa, Pemkab Blora Sediakan Beasiswa

Korandiva-.- Menteri Desa Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd mengapresiasi komitmen dan keseriusan Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP.,M.Si terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia () khususnya di desa-desa yang ada di .

Hal tersebut disampaikan Menteri Desa PDTT saat menyampaikan materi kuliah umum melalui rekaman video, Selasa (30/7/2024) di Pendopo Kabupaten Blora, di hadapan ratusan peserta Rekognisi Pembelajaran Lampau () di Universitas Negeri (UNNES) asal Kabupaten Blora.

“Sahabatku Bupati Blora H. Arief Rohman mengambil keputusan yang cepat demi meningkatkan kapasitas dan kualitas , , pengurus Bum-desa, pendamping desa dan pegiat desa lainnya di Kabupaten Blora dengan menyediakan melalui program RPL desa di Universitas Negeri Semarang,” ungkap Menteri.

Disampaikan, bahwa Bupati Arief adalah Bupati Blora pertama yang melaksanakan RPL desa. Disampaikan mereka, peserta RPL Desa, memulai kegiatan pada Tahun Ajaran 2023/2024 yang itu artinya saat ini sudah menyelesaikan dua semester, dan memasuki semester ketiga.

“Mas Arief Rohman dan juga Kabupaten Blora bersiaplah memetik buahnya atas kebijakan yang sangat luar biasa, menyambut sarjana desa segera lulus sebagai sarjana dan siap mengabdi untuk percepatan Kabupaten Blora mulai dari desa,” paparnya.

Baca Juga:  Awal Tahun 2024, Bea Cukai Kudus Gagalkan Pengiriman 196.000 Batang Rokok Ilegal dari Jepara

Adapun, kuliah umum dengan pemateri yakni Menteri Desa PDTT Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskan-dar, M.Pd yang memberikan materi melalui rekaman video, serta hadir langsung dari Tim RPL UNNES Prof. Dr. Nanik Wijayanti, M.Si Kepala Balai Besar dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Enirawan, SP, M.Si, dan Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP.,M.Si.
Senada dengan hal itu, Bupati Blora H. Arief Rohman, menyambut baik dan mendukung program RPL tersebut.

Ia menyampaikan bahwa adanya program RPL desa tersebut merupakan salah satu bentuk upaya Blora untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang dimulai dari desa-desa.

Bahkan diharapkan kedepan semakin banyak masyarakat Blora yang bisa melanjutkan hingga perguruan tinggi.

“Ini adalah bentuk keseriusan kita bahwa peningkatan SDM itu penting, kita memang sedang menggalakan tentang SDM karena dari data yang kami punya untuk lulusan SLTA ini yang melanjutkan kuliah ini baru 30 persen, dari seluruh lulusan baik negeri maupun swasta,” terang Bupati.

Disampaikan Bupati, kedepan diharapkan setidaknya 50 persen lebih lulusan SLTA sederajat di Blora bisa menempuh pendidikan tinggi.

“Salah satu kunci pengentasan kemiskinan tercepat adalah lewat pendidikan,” tambahnya.

Bupati berharap, agar program yang bermanfaat ini tidak berhenti di angkatan ini saja, semoga nanti tahun depan untuk S1 dapat dibuka lagi.

Baca Juga:  Bersama PMI, Kwarran Cepu Gelar Donor Darah

“Ini adalah program yang bagus dari PDTT kami ucapkan terima kasih sudah merancang mendesain program ini,” tandasnya.

Salah satu Peserta RPL Desa asal Desa , Puji Dwi, menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada yang telah mendukung mereka untuk menempuh pendidikan di UNNES.

“Ilmu yang kita dapatkan dari UNNES nantinya dapat kita terapkan di desa kita masing-masing,” harapnya.

Pihaknya menceritakan seputar perkuliahan yang ia laksanakan. Di saat menjalankan kegiatannya di desa, pihaknya tetap mengikuti perkuliahan daring dan mengerjakan tugas kuliah.

Senada dengan hal tersebut, Indarsih, peserta asal , Kec. , prodi Manajemen juga mengucapkan terima kasihnya kepada Pemkab Blora atas dukungan dan bantuannya sehingga mereka bisa mengikuti RPL desa di UNNES.

“Saya berterimakasih kepada Pemkab Blora yang mana sudah memberikan kami peluang kesempatan untuk bisa kuliah,” tambahnya.

Perwakilan mahasiswa RPL Desa tersebut juga membagikan kisahnya selama mengikuti perkuliahan daring, termasuk kendala dan hambatan yang kerap dialami peserta.

Beberapa di antaranya adalah berkaitan dengan kendala sinyal saat mengikuti zoom meting, khususnya ketika cuaca tengah hujan, maupun mereka yang berada di wilayah pelosok desa hutan. (*).