“Bu Rini positif maju dalam Pilkada Blora, kemarin saya dapat kabar resmi dari orang dalam,” ujar pejabat partai yang minta tak ditulis namanya, Selasa (11/06/2024).
***
KISWORINI, wanita asal Kedungtuban dikabarkan sudah mengambil formulir pendaftaran di Partai Gerindra. Belum genap sebulan nama polisi cantik yang masih aktif bertugas di Mabes Polri itu mewarnai Pilkada Blora, kini muncul nama Hj. Sri Setyorini dalam bursa Pilkada Blora.
Kehadiran Setyorini menjelang pendaftaran calon kepala daerah tentu saja langsung menyita perhatian banyak khalayak Blora.
Wanita pengusaha yang sekarang aktif di BPD Gapensi Jawa Tengah sebagai bendahara umum itu tidak lain adalah kakak kandung Komjen Pol. Agus Andrianto, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Polri atau Wakapolri.
Nama Agus Andrianto tentu tidak asing, bersama keluarga Setyorini di Blora setiap tahun membagikan belasan ribu paket sembako kepada masyarakat.
Mau nyalon bupati atau wakil bupati? “Lihat nanti aja,” ujar Setyorini ketika ditanya oleh salah satu keluarga dekatnya.
Menariknya, baik Kisworini maupun Setyorini memiliki nama panggilan yang sama yaitu Rini. Arief Rohman yang sebelumnya sempat dipasang-pasangkan dengan Kisworini untuk maju dalam Pilkada Blora 2024 sempat mengelak ketika dikonfirmasi wartawan.
Pak Arief jadinya berpasangan dengan Mbak Rini yang mana? “Masih istikharah,” katanya dalam acara jamuan makan malam bersama para jurnalis yang tergabung dalam Forum Pemred, awal Juni lalu.
Di tempat lain, baliho bergambar wajah Aan Rochayanto mulai tersebar di sejumlah ruas jalan di wilayah Blora.
Dalam baliho tersebut, tertera tulisan Aan Rochayanto calon bupati blora lengkap dengan hastag bolonemasaan, dengan kata bersama mas Aan Blora maju.
Saat ini Aan Rochayanto merupakan ketua umum relawan Jokowi Plat K sekaligus seorang pengusaha asal Cepu, Kabupaten Blora.
Menurut Ketua Relawan Jokowi Plat K Blora, Ateng Sutarno, baliho-baliho yang terpajang di pinggir jalan bukan atas perintah Aan Rochayanto.
“Murni keinginan relawan, jadi bukan kehendak mas Aan. Jadi ini gerakan sukarela tanpa dorongan dari siapapun tanpa ada biaya dari manapun. Jadi relawan tiap kecamatan mendorong untuk beliau menjadi bupati,” ucap Ateng, Jumat (7/6/2024). (*)