Korandiva-BLORA.- Dalam ajaran Islam, cobaan hidup adalah salah satu cara Allah SWT menguji keimanan dan kesabaran hamba-Nya. Kalimat itu disampaikan oleh mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora Bambang Sulistya di hadapan jemaah masjid Nurul Falah, Karangjati Blora, Minggu 7 April 2024.
Menurut Bambang, setiap orang mengalami ujian, hanya saja kadarnya berbeda sesuai dengan kesanggupannya. “Hal itu sebagaimana tersurat dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 155,” katanya.
Bambang yang kini dipercaya sebagai Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kab Blora itu menjelaskan, tercatat dalam sejarah kehidupan bahwa ujian dalam kehidupan merupakan sunnatullah atau hukum alam. “Ujian diberikan oleh Allah SWT baik dalam keadaan sempit berupa keburukan, kesengsaraan, penderitaan, bencana. Dalam keadaan lapang berupa, kebaikan, kesenangan,kecukupan dan kebahagian,” tambahnya.
“Tidak ada kehidupan tanpa ada ujian. Dalam menghadapi berbagai badai kehidupan saya selalu membentengi diri dan mengandalkan kekuatan dari Sang pemilik langit serta berserah diri kepadaNya,” jelas Bambang Sulistya.
Ia menyebut ada beberapa motivator yang selalu mengilhami dan memberi spirit ketika dirinya sedang mengalami ujian dan cobaan dalam kehidupan. Bambang mengutip Al-Qur'an surat Al Insyirah ayat 5, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
Disamping itu ada pitutur bijak jawa yang mengatakan bahwa Gusti Allah iku ora sare.Urip iku kaya cakra manggilingan (roda berputar) terkadang ada di bawah tapi lain waktu ada di atas. “Ingat hadirnya ujian dan cobaan membuat kita menjadi pribadi yang kuat, menciptakan orang yang pandai bersyukur, menjadi lebih sabar dan iklhas serta bisa lebih memahami tentang makna hidup,” ungkapnya.
Terkadang kebaikan dan rasa cinta Allah pun hadir di balik ujian yang kita terima. Sementara upaya atau kiat untuk memberi solusi ketika kita sedang diuji dan dicoba dalam kehidupan nyata adalah dengan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari akronim DNA.
(D) – Doa adalah senjatanya orang beriman dan merupakan sumber kekuatan serta harapan paling besar dalam kehidupan manusia. (N) – Nekat berikhtiar dan berusaha yang dilandasi dengan niat baik untuk menghadapi ujian dalam kehidupan. (A) – Aktif menebar kebaikan dan kasih sayang kepada umat khususnya orang yang kurang beruntung.
“Buah sukun buah pepaya. Nikmatnya untuk berbuka puasa, perbanyak doa dan usaha. Niscaya bahagia didunia dan masuk surga,” ucap Bambang Sulistya mengakhiri ceramah subuh. Ia menambahkan di penghujung bulan Ramadan 2024 bersyukur masih diberikan amanah untuk menyampaikan ceramah subuh (kuliah tujuh menit/kultum) seusai salat subuh berjamaah. (*)