Blora, Diva.-
Dinas Pendidikan Kabupaten Blora kembali sosialisasikan aplikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online kepada seluruh operator sekolah tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Blora, Kamis (22/2/2024).
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pengenalan aplikasi PPDB online yang telah diterapkan di seluruh SD dan SMP pada tahun sebelumnya. Dimana pada tahun ajaran baru tahun ini, tim pengembang aplikasi BTU (Bersama Teknologi Unggul) telah melakukan penyempurnaan fitur pada aplikasi yang telah digunakan Dinas Pendidikan Kabupaten Blora untuk PPDB secara Online itu.
Kegiatan diselenggarakan oleh bagian Program Dinas Pendidikan Kabupaten Blora dan dibuka oleh Plt. Sekdin Nuril Huda, SP.,MM.
Dalam sambutanya, Sekdin menyampaikan agar para operator banyak berdiskusi tentang kendala-kendala yang mungkin terjadi pada aplikasi yang telah lalu agar tahun ini, PPDB lebih lancar.
“Saya berharap para operator banyak berdiskusi agar PPDB tahun ini berjalan mulus, lancar tidak ada hambatan,” jelas Nuril.
Salah seorang operator dari SMPN 3 Jepon Teguh Eko Prasetyo menyampaikan keluhannya terkait kendala aplikasi kepada Tim BTU. Dalam keluhannya, Teguh memaparkan bahwa selama ini kendala yang dialami bukan dari web adminnya tetapi dari web pendaftarnya.
Misalnya untuk memilih jalur yang dikehendaki yaitu jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan mengikuti tempat kerja orang tua tidak bisa.
Sementara untuk aplikasi yang baru, munculnya kolom nama ayah menambah tingkat kesulitan karena tidak sesuai dengan data di Dapodiknya yang belum valid.
Adapun tujuan diluncurkannya aplikasi PPDB online ini adalah untuk mempermudah proses pendaftaran secara mandiri oleh calon peserta didik dengan mengakses akun laman ppdb. Blorakab.go.id, sehingga sekolah yang biasanya tidak dapat siswa, dengan system aplikasi ini bisa mendapatkan siswa karena menggunakan system zonasi.
Sementara itu salah satu tim BTU mengatakan, aplikasi yang ada ini akan terus disempurnakan sesuai dengan kebutuhan dinas.
“Temuan dan kendala hari ini akan kami jadikan evaluasi untuk merubah system dalam aplikasi agar tidak menyulitkan,” jelas perwakilan tim BTU. (*)