BLORA.-
Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Sambong Kabupaten Blora menggelar Musyawarah Kecamatan(Muscam) guna memilih ketua dan menyusun program kerja, Selasa (6/2/2024).
Muscam dihadiri Forkopimcam Sambong, pengurus dan anggota PWRI Kecamatan, Kepala desa Gadu dan sebagian pengurus PWRI Kabupaten Blora.
Bertempat di rumah pribadi salah satu pengurus PWRI Kecamatan Sambong di Desa Gadu, kegiatan Muscam dilaksanakan secara sederhana namun penuh suka cita.
Secara sistimatis, lugas dan tuntas tanpa membaca teks, ungkapan Ketua PWRI Kecamatan Sambong H. Suntari dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban organisasi menarik perhatian semua yang hadir.
Hal tersebut ternyata menginspirasi dan memotivasi kepada seluruh peserta hadir bahwa sebagai ketua PWRI Kecamatan menunjukan sikap profesional, mumpuni dan patut diteladani.
Kasi Trantib Kecamatan Sambong Arif Sustiyanto mewakiuli Camat Sambong Sukiran, memberi apresiasi positif atas sikap yang ditampilkan oleh ketua PWRI dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban.
Pada kesempatan itu, Ketua PWRI Kabupaten Blora ambang Sulistya mengucapkan terimakasih kepada para pengurus PWRI Kecamatan Sambong atas dedikasi dan kiprahnya selama ini dalam mewujudkan suasana kekeluargaan, kerukunan dan kinerja dalam pengabdian kepada masyarakat serta mendukung program program Pemerintah Daerah.
“Ingat saat ini suhu politik sudah membara sehingga sangat dibutuhkan sikap positif dari para pengurus PWRI Kecamatan,” ucapnya.
Jangan larut mengikuti eforia yang berkembang saat ini para politisi saling menebar aroma komunikasi yang cenderung saling membuly, saling menyalahkan,saling membuka aib dan saling memfitnah yang berdampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pada kesempatan tersebut, Bambang Sulistya menyampaikan spirit dalam menghadapi tahun politik agar para pengurus dan anggota PWRI mau mengamalkan sikap sikap positif yang terkandung dalam akronim RECEHAN.
Sementara istilah recehan itu mulai boming di masyarakat setelah debat Cawapres yang berlangsung di JCC Jakarta pada Minggu 21 Januari 2024. Saat itu kata recehan dilontarkan oleh Mahmud MD ketika merespon pertanyaan Gibran Rakabuming Raka terkait terminologi Green Flation (inflasi hijau).
“Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna Recehan sebagai uang dengan nominal yang kecil atau sebagai benda yang kurang bernilai bagi banyak orang,” tuturnya.
Dalam bahasa gaul recehan menggambarkan sesuatu hal yang sepele, rendah atau kurang berkualitas.
Adapun sikap positif yang tersirat dalam akronim RECEHAN, yaitu:
(R) – Ramah dalam menghadapi pergaulan hidup sehari hari baik dalam bersikap,berucap dan bertindak.
“Tebarkan aura positif dimanapun kita berada dan gelorakan semangat saling asah,asuh dan asih kepada sesama umat,” tuturnya.
(E) – Enyahkan kebiasaan negatif yang saat ini menjadi tren baru di masyarakat,y aitu suka mengeluh ,suka mencela, menghujat, suka membuka aib orang lain, suka memfitnah dan menyebarkan berita hoaks.
(C) – Cerdas dalam mensikapi realita kehidupan saat ini.Gunakan akal sehat. Jangan mudah bersumbu pendek apalagi suka marah marah, berpikirlah dahulu baru berucap dan bertindak.
(E) – Empati kepada kepada siapapun yang kita temuhi utamnya kepada saudara kita kurang beruntung.Hindari ucapan dan tindakan yang dapat menyakiti hati wong cilik.
(H) – Hati-hati dalam memberikan memberikan respon terhadap berbagai berita yang saat ini bertebaran di dunia maya dan di masyarakat. Apalagi berita yang berbau politik pasti akan menimbulkan pro dan kontra yang berdampak terhadap kondusifitas masyarakat
(A) – Ajak seluruh anggota keluarga dan lingkungan masyarakat besuk pada hari Rabu 14 Februari 2024 berbondong bondong datang ketempat pemungutan suara untuk nyoblos sesuai dengan pilihan hati nurani masing masing.Jangan ada yang golput karena akan merugikan masa depan.
(N) – Niatkan dari lubuk hati yang paling dalam untuk selalu berbuat yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Bambang Sulistya mengakhiri sambutan dan menanyakan kepada seluruh peserta yang hadir apakah kepemimpinan yang telah dilakukan oleh H.Suntari telah membawa kemajuan dan kemanfaatan bagi para anggota PWRI.
Semua peserta menjawab secara antusias dan suka cita betul dan mereka akhirnya sepakat dan mufakat memilih kembali H.Suntari sebagai ketua PWRI Kecamatan Sambong masa bhakti 2024-2028. (*).