“Karena banyak kandang UPPO yang kosong dan ketika petugas PPL meninjau sapi yang diperbantukan tidak ada, mungkin itu yang menjadi alasan dinas pangan tidak mau menerima bantuan sejenis untuk tahun ini,” ujar Agus Nugroho, Ketua Kelompok Tani Margo Rahayu di Kecamatan Jepon.
***
DITOLAKNYA bantuan program UPPO dari Kementerian Pertanian tahun ini oleh Dinas Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, menjadikan puluhan kelompok tani kecewa karena harus kehilangan kesempatan untuk produksi pupuk organik sendiri.
Seperti disampaikan Ketua Kelompok Tani Margo Rahayu, Agus Nugroho yang mengaku proposalnya sudah di ACC oleh Anggota DPR RI Komisi IV, Firman Subagyo selaku pemberi aspirasi. “Dinas pangan tidak memberikan rekomendasi, hingga harus mundur dalam waktu yang tidak jelas,” ujarnya, Senin (14/8) lalu.
Menurut Agus, program UPPO ini sifatnya hibah, jadi kalau ada sapi yang “hilang” itu sudah menjadi tanggung jawab kelompok tani.
Plt Kepala DP4 Kabupaten Blora, Ngaliman, SP, MMA ketika dikonfirmasi, Senin (14/8/2023) menegaskan, bahwa penolakan program UPPO tahun ini dikarenakan penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menyerang ternak di Blora.
“Tahun ini kami fokus pemberantasan PMK melalui program vaksin,” ujarnya.
Mendampingi Plt Kepala DP4, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian dan Peternakan DP4, Lilik Setyawan, SP, MM menambahkan bahwa dalam program UPPO yang diterima oleh kelompok tani berupa uang tunai sebesar Rp 200 juta.
“Itu harus diwujudkan berupa kandang, rumah kompos, bak vermentasi, kendaraan roda tiga, dan 8 ekor sapi, serta alat pembuat pupuk organik,” paparnya.
Walaupun itu program hibah lanjut Lilik, dinas pangan sebagai tim teknis dalam pembinaan dan monitoring tetap akan dimintai tanggung jawab jika terjadi penyalahgunaan bantuan tersebut.
Pada Tahun 2022 Blora mendapat 14 bantuan program UPPO namun ketika petugas mengunjungi kandang ada sapi yang tinggal 1 atau 2 ekor saja. Alasan kelompok tani, sapinya berkurang karena mati terserang PMK.
“Untuk mengurangi risiko sapi yang hilang dengan alasan mati, tahun ini kami akan berantas PMK di Blora melalui program Vaksin,” tandasnya. (*)