BLORA.-
Bersepeda salah satu olahraga yang merakyat dan hemat karena dapat dilakukan oleh siapa saja baik oleh rakyat, pejabat maupun konglomerat tanpa memandang jenis kelamin dan usia.
“Saat masa pandemi Covid-19 tahun 2020 dan tahun 2021 olahraga bersepeda menjamur dan naik daun. Namun saat ini setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) gairah masyarakat untuk berolahraga naik sepeda mulai meredup alias menurun,” kata Bambang Sulistya, mantan Sekda Blora, penggemar olahraga sepeda, Rabu (15/2/2023).
Salah satu indikasinya adalah omzet penjualan sepeda di berbagai toko sepeda dan konsumen yang datang ke perbengkelan sepeda ontel menurun dratis.
“Kemarin ketika saya datang ke bengkel sepeda gowes di Kelurahan Kedungjenar Kecamatan Blora Kabupaten Blora untuk memperbaiki kerusakan sepeda ternyata tidak seramai dulu waktu pandemi penyakit Corona sedang merebak,” ucapnya.
Agus Waluyo, pemilik bengkel sekaligus sebagai servis sepeda menceritakan bahwa sekarang bengkel sepedanya sudah sepi dari pengunjung kira-kira tinggal 10% dari penghujung tahun 2020 dan 2021.
“Kalau dulu pendapatan bersih tiap hari bisa mencapai Rp 400 ribu tapi sekarang tidak menentu,” katanya.
Sehingga untuk menghidupi keluarga sehari-hari Agus harus melakukan kegiatan tambahan, yaitu berjualan roti yang dititipkan di warung tetangga.
Bengkel sepeda gowes merupakan salah satu bengkel sepeda yang terkenal di Kota Blora karena selain melakukan servis juga menyediakan asesoris, dan jualan sepeda jadi.
Kelebihan lain Agus sendiri termasuk generasi milenial yang memiliki semangat kerja secara profesional, familiar, teliti dan ramah serta harga pelayanan servis murah.
Ia juga gemar bersepeda untuk menambah semangat hidup dan imunitas diri agar bisa menikmati hidup dengan kesehatan prima.
Bahkan Agus menitipkan tip agar bersepeda tidak cepat lelah dan aman, dengan cara antara lain, sebelum goees periksa dulu kondisi sepeda apa layak dipakai atau perlu diperbaiki terutama ban sepeda, rem dan rantai.
Kemudian untuk menambah energi sebelum berangkat minum air putih atau minum kopi manis atau pait sesuai kebiasaan dan asupan pisang godok. Dalam bersepeda jangan memaksakan diri atau mefosir diri jaga gerakan untuk mengayuh sepeda secara stabil.
Lakukan bersepeda secara rutin dan waktu bersepeda jangan terlalu lama maksimal dua jam, yang penting dapat menikmati kegiatan bersepeda untuk penyegaran tubuh dan penghibur nurani.
Sementara itu, menurut pendapat seorang dokter keluarga di Perumnas RW V Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora bahwa bersepeda dapat memberikan berbagai manfaat diantaranya, meningkatkan kekuatan otot dan melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Mengontrol berat badan agar tetap ideal sehingga sangat cocok untuk program menurunkan berat badan karena bersepeda membakar kalori dan meningkatkan metabolisme. Menjaga kesehatan jantung,paru paru dan sirkulasi darah.
Dengan bersepeda secara rutin bisa menurunkan kadar lemak dalam darah menurun sehingga berdampak positif pada penderita tekanan darah tinggi. Menurunkan resiko depresi,stres,dan gangguan kecemasan serta meningkatkan Imunitas tubuh.
“Namun bagi saya secara pribadi bersepeda merupakan kebutuhan hidup yang dapat memberi manfaat untuk berzikir sambil menikmati keindahan alam dan udara segar,” kata Bambang Sulistya.
Disamping itu bersepeda dapat memperoleh inspirasi dan ide cerdas yang bermanfaat bagi kehidupan, selain itu bersepeda sebagai wahana untuk bersilahturahmi, menambah sedulur dan teman serta membuat hidup makin berkah.
“Saya menyarankan kepada siapapun yang ingin hidup sehat tanpa obat dan tenang, damai serta untuk meningkatkan keimanan silahkan untuk tetap menggelorakan gerakan bersepeda kapanpun dimanapun kita berada. Ingat bersepeda juga dapat dijadikan filosofi hidup,” ucapnya.
Kalau kita berhenti bergerak seperti sepeda maka kita akan jatuh karena tidak ada keseimbangan hidup. (*).