BLORA.-
Empat kali musim tanam (MT) dalam dua tahun terakhir petani di Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sudah bisa menikmati hasil panen padinya secara maksimal yaitu 8 sampai dengan 8,5 Ton per hektar. Tepatnya se-telah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Tambah Mulyo 1 itu menggunakan pupuk organik Rojo Koyo Manunggal (RKM) yang diproduksi di Gresik, Jawa Timur. Hal itu disampaikan Ketua Kelompok Tani Tambah Mulyo 1, Sunaryo pada acara panen raya, Rabu, 1 Februari 2023.
Kegiatan panen raya yang dihadiri Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. itu juga diikuti oleh Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan R. Gundala Wejasena, MP, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora Istadi Rusmanto, ST.
Sebelum ke lokasi, Bupati sempat singgah di rumah kediaman Kepala Desa Tanjung, Subakri untuk beramah tamah bersama Direktur Utama PT Rojo Koyo Manunggal Group, Dahlan Anwar Salam dengan didampingi Camat, Kapolsek, beserta Danramil setempat.
Untuk menuju ke lokasi panen raya yang berjarak kurang lebih 200 meter, orang nomor satu di Kabupaten Blora itu memilih berjalan kaki diiringi kelompok kesenian barongan sambil menyapa warga desa, serta menyalami dan berfoto selfi bersama murid-murid SD yang tergabung dalam grup drum band.
Menurut Ketua Kelompok Tani Tambah Mulyo 1, Sunaryo, alasan beralihnya dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik RKM selain untuk mencegah kerusakan tanah sawah juga untuk mensikapi keterbatasan pupuk subsidi pemerintah. “Dengan menggunakan pupuk organik RKM diharapkan petani tidak lagi tergantung pada pupuk kimia,” ujarnya.
Sunaryo yang mengenal pupuk organik RKM sejak Tahun 2022 itu mengaku sebelum mengaplikasi pupuk RKM hasil panennya rata-rata 7 sampai 7,5 ton per hektar. “Sejak pakai RKM bisa menjadi 8,5 ton per hektar,” tambahnya.
Bupati Blora: Solusinya adalah Pupuk Organik
BUPATI Blora, Arief Rohman mengaku kerap menerima laporan dari Kades yang mengabarkan gagal panen di desanya. Petugas dari dinas pertanian menemukan kebiasaan di Kedungtuban yang musim tanamnya 3 kali setahun itu tanamannya padi terus. “Kesimpulannya, tanahnya “kesel” terus protes. Bentuk protesnya ditanduri orah uwo,” papar bupati, Rabu (1/2/2023).
Karena andalan Kedungtuban adalah pertanian, maka harus dipikirkan cara menyuburkan kembali tanah yg sudah rusak. “Dan, solusinya adalah menggunakan pupuk organik,” tandas bupati.
Tim RKM Siap Lakukan Pendampingan
Bersama Kelompok Tani, Tim RKM
Siap Lakukan Pendampingan
UNTUK mendapatkan manfaat dan hasil yang maksimal, petani dalam penggunaan pupuk RKM harus dengan cara yang tepat. Hal itu disampaikan Supriyono, marketing RKM wilayah Blora pada acara panen raya di Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban, Rabu (1/2/2023).
Dengan adanya dukungan bupati Blora, menurut Supriyono RKM ingin bersinergi bersama Dinas Pertanian demi kebangkitan petani di Blora. “Dengan keterbatasan pupuk di Indonesia saat ini, RKM berharap bisa memberikan manfaat bagi seluruh petani. Dan, kami dari Tim RKM siap melakukan pendampingan bersama seluruh kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten Blora,” tambahnya. (*)