BOJONEGORO;
Gempita Pilkades serentak gelombang 1 yang akan digelar 26 Oktober makin menyeruak, salah satu desa yang akan menggelar Pilkades adalah Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Warga didesa tersebut senang dan atusias sekali menyambut perhelatan pesta demokrasi untuk menentukan pilihanya terhadap orang nomor satu yang akan memimpin desanya untuk 6 tahun kedepan. Meski tidak jarang juga menimbulkan friksi kurang sehat yang mengkotak kotakan warga pada pilihan yang berbeda.
Atas dasar tersebut, maka sebagain besar warga mendorong majunya calon baru, Hal itu dibuktikan dengan mencalonkan Imam Saichu, bagi warga Wedi nama itu sudah sangat familier karena yang bersangkutan sangat aktif berkegiatan didesa, pernah menjadi ketua RT, anggota BPD dan hingga saat ini masih memegang kendali sebagai ketua HIPPA (Himpunan Petani Pengguna Air), selain itu Imam begitu biasa dia dipanggil juga banyak pengalaman di organisasi. Saat korandiva.co menemui dirumahnya, Imam sedang kedatangan tamu warga sekitar yang berkonsultasi masalah pengairan disawahnya. “Silahkan masuk mas, sebentar ya saya selesaikan dulu ini, begitu sapanya.
Sebelum menemui Imam Saichu, korandiva.co juga sempat ngobrol dengan warga sekitar, kabarnya Imam telah memiliki dukungan yang luar biasa dari warga Wedi. Hal itu wajar karena Imam bergaul dengan siapapun tanpa membedakan dan selalu semangat ketika dimintai tolong oleh warga. Ditemui, Imam Saichu menjelaskan alasanya maju sebagai Bacakades (Bakal Calon Kepala Desa) karena atas dukungan serta dorongan warganya agar mencalonkan diri dalam perebutan kursi Kepala Desa Wedi yang akan digelar pada 26 Oktober mendatang. ”Masyarakat menginginkan dan mendorong saya calonkan diri ikut kompetisi pilkades,” ungkap Imam sambil mempersilahkan korandiva.co mencicipi hidangan yang sudah disiapkan. Terutama dari karang taruna dan para tokoh lainya. Demikian diungkapkan Imam dikediamannya, Jum'at (08/07/2022).
Menurutnya, Desa Wedi ini memiliki potensi yang besar sebagai desa yang maju jika dikelola dengan baik dan pemimpin itu wajib hukumnya memajukan desa dengan banyak cara, jika begini-begini saja ya lebih baik jangan menjadi pemimpin,” sergahnya sembari tertawa ngakak.
Lanjut Imam, berbekal pengalaman yang saya miliki, saya ingin mengembangkan perekonomian warga Desa Wedi dengan mengoptimalkan potensi lokal yang ada, salah satu caranya adalah dengan membuat kebijakan yang berpihak dan intervensi anggaran secara maksimal,” tambahnya.
“Selain itu juga harus memodernisasi pelayanan terhadap warga dengan berbasis digital, kedepan ketika warga ingin mengurus surat menyurat cukup dengan kirimkan WhatsApp saja tidak perlu hadir ke balaidesa jika tidak urgen,” tukasnya. Yang pasti dengan kekuatan keuangan desa, ditambah dengan optimalisasi pendapatan dari sektor lain, Wedi harus maju,” pungkasnya. (*)