BLORA dikenal sebagai kabupaten yang memiliki hutan jati dan daerah penghasil Migas. Separuh wilayah Kabupaten Blora yang berada di kawasan Kendeng merupakan kawasan hutan, khususnya hutan jati. Dan, jati yang dihasilkan hutan Blora merupakan jati berkualitas dan terbaik di dunia.
Sementara Cepu yang merupakan bagian dari wilayah Blora memiliki banyak historis tentang pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Wilayah berjuluk Bumi Samin ini tidak hanya memiliki potensi sumur tua yang jumlahnya ratusan, melainkan juga didukung adanya jaringan industri Migas seperti STM Migas, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas), dan Pusat pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi (Pusdiklat Migas).
Namun dari potensi tersebut, kontribusi pendapatan Blora masih relatif kecil, khususnya di sektor wisata. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Blora dari sektor wisata pada dua tahun terakhir memang tidak bisa dijadikan acuan karena Pandemi, tetapi kontribusi pendapatan dari sektor wisata pada Tahun 2019 hanyalah Rp 65,9 juta.
Kecilnya PAD dari sektor wisata karena Blora masih berkutat mengelola wisata bermain anak-anak seperti Sayuran dan Tirtonadi.
Melihat potensi alam seperti hutan jati yang di dalamnya juga terdapat kegiatan penambangan minyak tradisional pada sumur tua, sudah waktu-nya Blora mengangkat wana wisata migas sebagai icon Blora. Selain memiliki nilai jual tinggi bagi wisatawan, wana wisata migas di Blora merupakan satu-satunya di negeri ini.
Selain butuh kehadiran Investor, untuk mewujudkan hal itu perlu dukungan pemerintah daerah dan sikap terbuka pemilik lahan dan pemegang hak pengelolaan, dalam hal ini Perhutan dan Pertamina.
Kesiapan Perhutani dan Pertamina selaku obyek yang akan “ditawarkan” kepada wisatawan dalam menerima kunjungan industri juga menjadi kunci masuk untuk membuat konsep wisata industri.
Semangat untuk menumbuhkan investasi baru serta berpeluang meningkatkan potensi pendapatan daerah (PAD) menjadi alasan mengapa konsep wisata industri dijadikan peluang dan tantangan.
Konsep membuka wana wisata migas yang dikemas dalam paket wisata industri adalah berupa kunjungan ke sejumlah lembaga pendidikan dan pelatihan, melihat penambangan tradisional pada sumur-sumur tua di kawasan Ledok dan Nglobo, serta melihat kilang PPSDM Migas (kilang Cepu) yang merupakan kilang tertua di Indonesia.
Dari paket wisata industri ini, diharapkan pengunjung dapat mengetahui proses mendapatkan minyak mentah hingga siap diproduksi. Wisata industri lebih mengedepankan edukasi bagi wisatawan dan menperkenalkan produk serta bagaimana proses produk tersebut dihasilkan.
Berbeda dengan arena bermain yang hanya mampu menyerap wisatawan lokal, wisata industri berpotensi mendatangkan turis dari luar kota, luar pulau, dan bahkan dari manca negara. Kalau tidak seperti itu, apalah gunanya Blora punya pusat oleh-oleh, punya dua ternimal bus, punya stasiun KA, dan punya bandara.