BOJONEGORO –
Upaya bersama dalam menghadang laju Stunting sudah selayaknya terus dilakukan, karena dampak yang ditimbulkan sangat berpengaruh secara signifikan bagi tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Hal itulah yang mendorong Dinas P3AKB (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) menggelar pembinaan IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) di pendopo Kecamatan Kalitidu, Senin 20/06/22.
Acara yang dihelat sejak pagi itu dihadiri oleh 148 kader penggerak dari 3 kecamatan, yaitu dari Kecamatan Kalitidu, Malo dan Trucuk. Dalam sambutanya secara virtual, Bupati Bojonegoro menyampaikan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan Stunting dengan memberikan asupan gizi yang seimbang sesuai kebutuhan anak, imunisasi yang baik sesuai usia pertumbuhan dan juga menghindari terjadinya pernikahan dini.
” Saya harap 3 hal itu tadi bisa dijalankan dengan baik agar kesadaran masyarakat akan bahaya Stunting terus meningkat,” ujar Bupati perempuan pertama di Bojonegoro itu dengan penuh semangat menyapa seluruh peserta yang hadir yang sebagian besar adalah perempuan tersebut.
Selain itu, pembinaan IMP juga dihadiri oleh para kepala desa dan kepala puskesmas 3 kecamatan. Sinergi ini akan terus kita lakukan,” kata Heru Sugiharto, Kepala Dinas P3AKB kabupaten Bojonegoro dalam pemaparannya. Tidak mungkin pemerintah daerah bisa melakukanya sendiri tanpa peran kader dan seluruh komponen yang ada,” tambahnya.
Mamik Muzaini 43 tahun salah satu peserta yang mengikuti pembinaan menyampaikan,” yang paling utama dalam menghadang laju Stunting adalah terus memberikan edukasi pada masyarakat akan pentingnya kesadaran pola hidup yang sehat dan bagi remaja untuk tidak henti-hentinya diberikan sosialisasi tentang pergaulan yang sehat guna menghindari pernikahan dini,” pungkasnya. (*)