BOJONEGORO –
Ditengah upaya pemerintah mewujudkan Good Govermant (Pemerintahan yang baik) masih saja implementasi di bawah semrawut, seperti hal nya yang terjadi hari ini, Rabu 11/05/22 di Desa Ketileng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur menghelat Pelantikan Perangkat Desa. Ada dua perangkat desa yang di lantik, salah satunya bernama Fatkhur Rohmad yang di tengarai adalah anak kandung Kepala Desa menjadi Kasun (Kepala Dusun).
Apa jadinya kalau pemerintah desa cara pengisian lowongan perangkat desanya seperti ini, Seperti suguhan sebuah sinetron semua sudah diskenario dengan sempurna. Ada pemain, ada sutradara dan ada penonton. Jadi semua peran sudah di atur sang sutradara, seperti kerbau yang dicokok hidungnya, semuanya nurut dan menjalankan peran masing-masing. Tahapan yang seakan dilaksanakan sesuai regulasi, pelaksana yang sudah diatur peranya. Sempurnalah sinetron itu tersuguhkan.
Menjadi lucu saja, jargon pemberantasan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) bisa diabaikan begitu saja, Desa ini semakin jadi bahan tertawaan mas, masak ada bapak melantik anaknya sendiri,” kata salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Ketika korandiva.co mengkonfirmasi hal tersebut kepada Suwito, Kades Ketileng, yang berangkutan memilih bungkam dan tidak memberikan statemant apapun. Setali tiga uang, ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) juga memilih bungkam saat dihubungi melalui telephon selulernya. Tidak berhenti sampai disitu, korandiva.co menemui Camat Malo, Adriyanto, S.Sos diruang kerjanya. Menurut Camat yang belum lama bertugas dikecamatan Malo itu,” Apa yang dilakukan Kades Ketileng sudah sesuai dengan regulasi yang ada, tidak ada aturan perundangan yang dilanggar,” terangnya.
Lanjut Adriyanto,” lha jika ditinjau dari sudut pandang KKN yang silahkan dikembalikan ke desa saja, silahkan masyarakat menilainya, saya hanya mengomentari soal kesesuaian peraturan perundanganya saja,” kilahnya.
Beda lagi dengan apa yang disampaikan Jamil 23, pemuda yang di desa tersebut menjabat wakil ketua karang taruna,” Proses pengisian lowongan perangkat desa ini teramat sangat istimewa, senyap dan nyaris tak terdengar, ujuk-ujuk (tiba-riba :red) saya mendengar dan melihat sudah ada pelantikan, dan dan bikin menggelitik itu kades melantik anak kandungnya sendiri, semakin lucu saja tata kelola desa ini,” cetusnya dengan terbahak-bahak.
korandiva.co juga berusah mengkonfirmasi hal tersebut kepada salah seorang tokoh pemuda di Desa Ketileng, Fachrudin Huda. Dia mengatakan,” Pemimpin yang mengangkat saudaranya, rekanya atau anaknya sendiri itu kalau bukan NEPOTISME apa namanya ? Biar saja masyarakat yang menilai, disaat yang lain diam karena sudah tidak urus soal pemerintahan desa yang semrawut, saya tetap memilih berteriak,” pungkasnya. (*)