“Alasan penolakan dari warga lantaran Siti Rubiatun yang dulunya menjabat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Keuangan dinilai tidak transparan,” ujar Mulyono Trunokusuma (78), tokoh masyarakat Desa Nglobo.
ratusan warga masyarakat Desa Nglobo Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Sabtu (19/03/22) nggeruduk balai desa. Mereka secara tegas menolak pelantikan Siti Rubiatun sebagai Sekdes.
“Pokoknya jangan Atun”. “Atun jangan dilantik”, begitu kalimat ungkapan yang disampaikan sebagian besar warga Desa Nglobo.
Adit, salah satu warga Nglobo mengatakan, pada intinya warga tidak menghendaki Siti Rubiatun menjadi perangkat desa Nglobo.
Diceritakannya, Siti Rubiatun yang sebelumnya menjabat Kaur Keuangan, dalam proses mutasi menjadi Sekdes tidak ada warga yang dilibatkan, baik tokoh agama maupun tokoh masyarakat.
“Waktu itu SK sempat diajukan kepada Camat, tapi karena ada konflik soal tahapan Bu Camat belum memberikan rekomendasi. Kemarin mau ada pelantikan, tapi warga menolak dan ditunda,” paparnya.
“Kalau kami dipaksa untuk menunjukkan bukti kinerja Siti Rubiatun, ya mari kita buka transparansi anggaran dan keuangan desa. Misalnya anggaran pembangunan tempat wisata “Sor Pring” yang menggunakan dana desa, dimana Tim Pelaksana Kegiatan saja tidak dilibatkan,” jelas Adit.
Tokoh masyarakat Nglobo, Mulyono menambahkan, bahwa aksi penolakan yang dilakukan warga karena yang bersangkutan dianggap tidak cocok menjadi perangkat desa karena attitude-nya.
“Pernah kita ajak mediasi bersama Camat beserta Kapolsek, namun yang bersangkutan tidak ada tindakan dan reaksi sama sekali. Bahkan tidak menunjukkan sopan santun sama sekali,” terangnya.
Diungkapkannya, kalau mau menjadi Sekdes, dekatilah masyarakat dan sebagai pamong yang disuruh ngemong masyarakat. “Harapan warga mutasi diulang. Dibatalkan,” tandasnya.
Camat Jiken, Mulyowati menegaskan, bahwa pelantikan Sekdes ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
“Sejak awal masuk jadi perangkat desa, masyarakat sudah tidak menghendaki. Dilanjut menjadi Kaur Keuangan lalu dimutasi jadi Sekdes. Ini malah menambah rasa kebencian warga,” terangnya
Sementara Kepala Desa Nglobo, Pudik Harto masih bertahan pada pendiriannya, bahwa semua proses sampai siap dilantik sudah sesuai prosedur. (*)