BLORA.-
Mensikapi polemik antar pejabat di tingkat Forkompincam di Kecamatan Ngawen terkait carut-marutnya proses seleksi Perades, Mokhamad Fadoli dari Forum Komunikasi (Forkom) Masyarakat Blora selain mengaku prihatin juga sempat menaruh curiga.
“Pernyataan Kapolsek serta Danramil yang frontal juga serampangan dan cenderung tendensius itu menyalahi etika aparatur negara. Saya akhirnya curiga, karena itu saya juga akan menelusuri, ada muatan dibalik pernyataan tersebut,” ujar Fadoli ketika ditemui wartawan, Jumat (4/2) lalu.
Tim Forkom yang mengaku juga turut mengikuti kegiatan monitoring dalam kegiatan Tes Computer Assisted Test (CAT) di UDINUS Semarang menegaskan, bahwa Kapolsek Ngawen bersama Danramil hadir di lokasi tes tapi hanya sebentar lalu pergi meninggalkan lokasi.
“Dari hasil investigasi, beliau berdua di Semarang bersama keluarganya. Dan sampai akhir acara penyerahan BAP, Kapolsek serta Danramil tidak kembali ke lokasi test,” tambahnya.
Padahal, lanjut Fadoli, dalam peraturan bupati sudah cukup jelas bahwa Camat, Kapolsek, serta Danramil dalam proses seleksi perangkat desa bertindak sebagai pengawas yang bertugas mengawasi tahapan pelaksanaan pengangkatan perangkat desa.
“Kalau pada acara penyerahan BAP tidak hadir, itu artinya Kapolsek dan Danramil telah melalaikan tugasnya. Padahal sudah berada di Semarang dan paginya datang ke lokasi test,” ujar Fadoli heran. (*)