Ketua Kerta Kabupaten Blora: Jangan Kendor Terapkan Prokes

. – Bertempat di Kantor , Kamis (9/9/2021) digelar pertemuan rutin bulanan Pengurus Kerukunan Wanita (Kerta) RI Kabupaten Blora.

Selain untuk mengaktifkan kembali agenda pertemuan rutin, pertemuan pada hari itu sekaligus untuk konsilidasi yang diikuti oleh para anggota pengurus kabupaten.

Konsolidasi dimaksudkan sebagai upaya mendukung suksesnya PPKM Darurat di Kabupaten Blora, yang semula pada level 4 dan kini sudah berada di level 2. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan pembagian masker untuk para peserta.

Dalam sambutannya, Ketua Kerta Tri Murdjiati menyampaikan, walaupun Blora sudah masuk level 2, namun kita tetap waspada dan jangan kendor untuk melaksanakan protokol secara disiplin dan ketat.

“Ibu pengurus dan anggota agar dapat menggerakkan dan memotivasi para ibu lansia di lingkungannya untuk mengikuti vaksin Virus Corona,” ujarnya.

“Juga untuk meringankan beban masyarakat sebagai dampak musibah Covid-19, ibu-ibu kerta diharapkan bisa ikut menggalang kepedulian untuk memberikan bantuan kepada kaum duafa,” tambahnya.

Ketua Kerta juga menyampaikan, bahwa para ibu Kerta juga akan memberikan dukungan kegiatan bersama kaum duafa di Lapangan Kridosono pada Jumat terakhir di bulan September 2021.

“Untuk menjaga diri mari setiap minggu sekali kita mengadakan kesehatan jasmani bersama ibu-ibu lansia,” ajaknya.

Pada kesempatan yang sama Ibu Subronto Yusup (isteri Wakil Bupati Blora 2000-2005) selaku pembina Kerta Kabupaten Blora memberi spirit kepada para anggota dan pengurus agar di masa pandemi Virus Corona selalu menjaga imunitas diri dan memanfaatkan waktu yang ada agar diisi dengan berbagai aktivitas positif.

Baca Juga:  Supriyono Terpilih Ketua BKAD DPAM Randublatung periode Tahun 2022- 2024

Misalnya, untuk memperdalam pengetahuan agama dan kegiatan berkebun dengan menanam dan memelihara tanaman yang kelak hasilnya dapat dibagikan ke tetangga.

“Jangan lupa tetap berolahraga yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi kekuatan kita masing- masing, jangan memaksakan diri untuk melakukan aktifitas harus ada waktu jeda untuk istirahat,” ucapnya

Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, , menyampaikan kiat tujuh langkah menuju Lahir Batin di masa pandemi yang terangkum dalam satu kata akronim,yaitu “SESANTI”

Menurutnya, dalam pengertian awam sesanti memiliki makna nasehat, wejangan, slogan dan semboyan.

Namun akronim SESANTI memiliki arti sebagai berikut, (S) Semangat, artinya dalam menghadapi situasi sulit saat ini kita harus punya semangat yang membara untuk tetap sehat, untuk tetap survive dan eksis baik di keluarga maupun di masyarakat.

Semangat utuk berolahraga untuk meningkatkan imunitas diri jadikan kebutuhan hidup, semangat untuk melaksanakan secara disiplin, semangat untuk membangun rasa kekeluargaan, rasa persaudaraan.

Rasa setia kawan, rasa kerukunan jadikan pemenuhan kebutuhan sosial. Karena ada ungkapan untuk meraih kesuksesan hidup seseorang akan sangat tergantung dari semangat yang dimiliki dari yang bersangkutan.

“Ada baiknya ucapan Tetap Semangat menjadi buah bibir yang terus kita gulirkan di masyarakat,” ucapnya.

Kemudian, (E) Enyahkan, mulai saat ini semua pimikiran, sikap, perasaan, ucapan dan tindakan yang berkonotosi negatif untuk bersikap positif dalam hidup keseharian.

“Redam prasangka buruk, suka mengeluh, sikap iri dengki srei, gibah dan gemar memfitnah,” jelasnya.

Berikutnya, (S) Suka memberi atau suka berbagi, artinya tumbuh kembangkan di masa musibah ini sikap kepedulian sosial yang tinggi kepada saudara saudara kita yang sedang menderita untuk memberi perhatian, menolong, membantu dan menyayangi agar hidup ini semakin berarti.

Baca Juga:  Tiga Rumah di Desa Wotbakah, Ludes Dilalap si Jago Merah

Sedangkan, (A) Awali dalam setiap melaksanakan kegiatan apapun dengan ucapan Bismilah dan Akhiri setiap menunaikan tugas/kegitan dengan Alhamdulilah.

“Karena dengan mengucapkan kata tersebut berarti kita telah menghadirkan dan melibatkan Allah dalam setiap iktiar yang kita lakukan dengan penuh rasa syukur,” tuturnya.

Selanjutnya, (N) Niat, maksudnya setiap aktivitas apapun yang kita lakukan landasi dengan niat baik, kalau sudah dengan niat baik jangan ragu apalagi bimbang segera lakukan langkah terbaik untuk mewujudkannya dalam kehidupan di masyarakat.

Kemudian, (T) Tebarkan kebaikan di dalam kehidupan dimasyarakat, mulai dari tataran ringan tebar senyum,tebarkan ucapan yang sejuk dan motivatif sampai sampai ditataran tinggi tebarkan semangat membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Karena ada sesanti, Siapa yang menebar kebaikan maka akan menuai Kebagian dan Siapa yang menebar kebahagian maka akan menuai kesuksesan,” tuturnya.

Terakhir, (I) Ibadah, semakin kita tingkatkan baik secara kwantitas maupun secara kwalitas.Dalam masa pandemi Covid-19 ibadah yang memiliki demensi realistis adalah ibadah sosial.

Sehingga kegiatan bersedakah, berbagi, atau kepyur mesti makin meningkat di saat Ibu Pertiwi sedang berduka hati seperti saat ini.

“Akhirnya kita semua berharap mudah dengan mengamalkan akronim SESANTI dalam kehidupan di masyarakat mampu memberi kontribusi positif dalam menekan ulah virus corona syukur dapat mengakiri musibah dari Bumi Nusantara khususnya dari Bumi Mustika Blora,” kata Bambang Sulistya yang mantan Sekda Blora itu. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *