BLORA. – Tanggal 1 Muharram 1443 Hijriah sebagai awal Tahun Baru Islam kali ini berada dalam suasana keprihatinan akibat dampak pandemi Covid-19 yang juga sekaligus sebagai awal perpanjangan ke-3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk level 4.
Namun demikian, momentum seperti itu dimanfaatkan oleh pengurus Paguyuban Setyo Rukun Blora untuk mengawali lagi kegiatan pertemuan rutin perkumpulan para purna tugas itu setelah beberapa bulan diliburkan akibat pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga perpanjangan Level 4.
Menurut mantan Sekda Blora, H. Bambang Sulistya, 1 Muharram 1443 Hijriah sebagai Wahana Introspeksi Diri Guna Mengevaluasi Kekurangan.
“Bersyukur di Kabupaten Blora termasuk level 3,” ucap mantan Sekda Blora, H. Bambang Sulistya, Selasa (10/8/2021).
Menurutnya, Paguyuban Setyo Rukun, dahulu asal mulanya merupakan perkumpulan para purna tugas atau pensiunan pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Blora.
Jadi 1Muharram tahun ini dimanfaatkan untuk mengawali lagi kegiatan pertemuan rutin setelah beberapa bulan diliburkan.
Dalam kesempatan itu, Bambang Sulistya yang kini dipercaya sebagai Ketua PWRI Blora mengungkapka, sejarah tahun baru Islam ditandahi adanya peristiwa besar, yakni petistiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M.
Bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender Hijriah. Dan merupakan bulan yang diharamkan (dilarang) untuk melakukan kegiatan atau tindakan yang kurang baik.
Berkenaan dengan hal tersebut, Ketua Paguyuban Setyo Rukun, H.Purwadi mengajak kepada seluruh anggota yang hadir agar dapat memanfaatkan momentum tahun baru untuk melakukan beberapa hal.
Pertama, untuk mensyukuri bahwa di masa pandemi kita masih selalu dalam lindungan Allah sehat walafiat, tetap semangat, bahagia dan bisa bersilahturahmi melaluhi pertemuan rutin hari ini.
“Karena dengan bersilahturahmi merupakan salah satu ikhtiar kita untuk mendapatkan kunci Surga,” kata dia.
Kedua, jadikan tahun baru sebagai wahana untuk introspeksi diri guna mengevaluasi kekurangan, kesalahan dan capaian yang selama ini sudah kita lakukan dan sekaligus sebagai titik tolak untuk memperbaiki diri di masa yang akan datang dalam berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.
Selanjutnya, ketiga tetap jaga imunitas diri dan melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat karena kita termasuk kasta Keren (kelompok rentan).
Kemudian, keempat jangan jumawa atau mensikapi musibah Covid-19 dengan sikap kurang respek dengan dalih musibah itu takdir.
“Apalagi mengandalkan sudah mengikuti vaksin sehingga hal tersebut bisa menjadi titik lengah dan lemah kita dalam melawan penyakit virus corona,” ungkapnya.
Demikian pula dalam mensiasati agar tahun baru ini dapat memberi nilai tambah dan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain di masa pandemi Covid-19.
“Mari kita laksanakan di tahun baru Islam mengamalkan resolusi PHP, sebuah akronim yang maknanya bukan Pemberian Harapan Palsu,” lanjutnya.
Tetapi yang dimaksudkan adalah, (P)-Peningkatan, artinya berbagai upaya peningkatan diri di masa pandemi perlu ditingkat mantabkan dan mendapat prioritas utama baik dalam peningkatan imunitas diri, pola pikir, kwalitas keimanan maupun dalam membangun silahturahmi melalui virtual/daring.
(H)-Hijrah, artinya mari kita segera move on atau meninggalkan tindak tindakan atau perilaku yang menibulkan kegaduhan, kepanikan, ketakutan, sara, intoleran dan perpecahan untuk hijrah menuju kepada kebaikan, kebahagian, ketentraman, kedamaian, dan semakin kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Berikutnya, (P)-Penebaran, artinya dengan semangat rawe-rawe rantas malang-malang putung (pinjam motivasi Bung Karno), kita menebar Virus K (Kebaikan, Kasih sayang, Kepyur, Kerukunan dan Keimanan) agar tumbuh di masyarakat dimanapun kita berada untuk melawan Virus Corona.
Sementara itu Bambang Sulistya menambahkan, menurut kyai Gaul dari perumnas Karangjati Kecamatan Blora di bulan Muharram bagi umat Islam hendaknya ada hal penting yang dapat dilakukan di antaranya banyak bersyukur, perbanyak tilawah Al-Qur'an, berzikir, berpuasa dan bersedekah.
“Secara pribadi saya mengucapkan selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah, semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya, sehat walafiat, rejeki dicukupkan dan bahagia ditumpakan serta virus Corona dimusnakan,” tuturnya. (*).