26.9 C
Blora

Bulan Muharram

KALENDER hijriyah dimulai dari Bulan Muharram. Ia merupakan bulan yang mulia dalam pandangan Allah SWT. Ia memiliki berbagai keutamaan dan mempunyai sejarah penting dalam sejarah umat Islam.

SEJARAH BULAN MUHARRAM
Bulan Muharram berasal dari kata haram yang artinya suci atau terlarang. Dinamakan Muharram, karena sejak zaman dulu, pada bulan ini dilarang berperang dan membunuh. Larangan itu terus berlaku hingga masa Islam. Bahkan bulan Muharram termasuk salah satu bulan haram.
Orang-orang Arab baik sebelum masa Rosulullah SAW maupun pada masa beliau tidak memiliki angka tahun. Mereka biasa menamakan tahun dengan peristiwa besar yang terjadi pada tahun tersebut.
Misalnya ada tahun yang disebut tahun gajah (amul fil) karena di tahun tersebut terjadi peristiwa pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah yang akan menghancurken Kaโ€™bah.
Ada tahun yang disebut sebagai tahun fijar (amul fijar) karena saat itu terjadi perang fijar. Ada tahun yang disebut tahun nubuwah karena di tahun itu Rosulullah menerima wahyu.
Pada tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khattab RA, datang satu masalah yang dialami oleh pejabat pemerintah. Ketiadaan angka tahun membuat sebagian pejabat pemerintah kesulitan. Salah satunya adalah Gubernur Basrah, Abu Musa Al Asyโ€™ari RA.
Atas aduan Abu Musa, Umar kemudian menerbitken kalender Islam. Setelah bermusyawarah dengan para sahabat terkemuka, Umar memutuskan bahwa awal kalender Islam dimulai dari tahun hijrahnya Rosulullah SAW. Karenanya kalender Islam dikenal dengan nama kalender hijriyah.
Selanjutnya, bulan apa yang dijadikan bulan pertama tahun hijriah? Utsman bin Affan mengusulken Muharram. Mengapa? Sebab sejak dulu orang Arab menganggap Muharram adalah bulan pertama.
Kedua, umat Islam telah menyelesaiken ibadah haji pada bulan Dzulhijjah.
Ketiga, bulan Muharram merupakan bulan munculnya tekad hijrah ke Madinah setelah pada Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II.
Maka jadilah Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender hijriyah. 1 Muharram adalah tahun baru hijriyah.

PERISTIWA PENTING PADA BULAN MUHARRAM
Banyak peristiwa penting terjadi pada bulan Muharram. Mulai dari masa Nabi terdahulu hingga masa Islam.
Beberapa peristiwa penting pada bulan Muharram sebelum masa Rosulullah SAW adalah sebagai berikut:

  1. Nabi Adam AS bertaubat kepada Allah SWT dan Allah SWT menerima taubatnya.
  2. Kapal Nabi Nuh AS berlabuh di bukit Zuhdi setelah Banjir dahsyat yang menenggelamken mayoritas penduduk bumi saat itu.
  3. Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari siksaan api Raja Namrud.
  4. Nabi Yusuf AS bebas dari penjara Mesir.
  5. Keluarnya Nabi Yunus โ€˜alaihis salam dari perut ikan dengan selamat.
  6. Allah SWT menyembuhken Nabi Ayyub AS dari penyakitnya.
  7. Allah SWT menyelamatken Nabi Musa AS dan menenggelamken Firโ€™aun.

Sedangken peristiwa penting pada bulan Muharram yang terjadi masa Islam antara lain sebagai berikut:

  1. Pada Muharram 1 H, muncul tekad hijrah ke Madinah setelah pada Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II.
  2. Pada Muharram 7 H, terjadi perang Khaibar. Kaum muslimin menang dengan gemilang.
  3. Pada 1 Muharram 24 H, Umar bin Khattab dimakamken setelah syahid dibunuh oleh Abu Luโ€™luโ€™ah seorang Majusi.
  4. Pada 10 Muharram 61 H, terjadi musibah besar. Sayyidina Husain, cucu Rosulullah SAW, dan keluarganya dibunuh di Karbala. . .

KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM

  1. Bulan Haram
    Bulan Muharam merupaken salah satu bulan haram. Allah SWT berfirman:
    Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptaken langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. (QS. At Taubah : 36).

Empat bulan haram yang dimaksud dalam Surat At Taubah ayat 36 ini adalah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Ashurul haram (bulan haram), termasuk bulan Muharam ini adalah bulan yang dimuliaken Allah SWT. Bulan-bulan ini memiliki kesucian, dan karenanya menjadi bulan pilihan. Di antara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan ini adalah kaum muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa jika diserang oleh kaum kafir. Kaum muslimin juga diingatken agar lebih menjauhi perbuatan aniaya pada bulan haram. . .

  1. Bulan Allah
    Keutamaan bulan Muharram yang kedua adalah, bulan ini disebut sebagai Syahrullah (bulan Allah). Rosulullah SAW bersabda:
    โ€œPuasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.โ€ (HR. Muslim)
Baca Juga:  Pilkada Blora 2024, Golkar Keluarkan Surat Tugas kepada Dua Bakal Calon

Az Zamakhsyari menjelasken, โ€Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah), disandarken pada lafazh jalalah โ€™Allahโ€™ untuk menunjukken mulia dan agungnya bulan ini. Sebagaimana kita menyebut โ€™Baitullahโ€™ (rumah Allah) atau โ€™Ahlullahโ€™ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukken adanya keutamaan pada bulan ini.โ€

Sedangken Al Hafizh Abul Fadhl Al โ€™Iraqiy menjelasken, Muharram disebut syahrullah karena pada bulan ini diharamken pembunuhan dan ia merupaken bulan pertama dalam Setahun.

  1. Waktu Puasa Tasuโ€™a dan Asyura
    Kemuliaan ketiga dari bulan ini adalah, disunnahkennya puasa tasuโ€™a dan ayura. Bahkan puasa tasuโ€™a dan asyura serta puasa sunnah lainnya (senin kamis, ayamul bidh, puasa daud), nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan. . .
    Rosulullah SAW bersabda:
    Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)

Secara khusus, Rosulullah SAW menyebutken keutamaan puasa asyura dalam sabdanya :
Rlsulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, โ€œia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.โ€ (HR. Muslim)

Sedangkan mengenai puasa tasuโ€™a, Rosulullah SAW berazam untuk menjalankennya, meskipun beliau tidak sempat menunaiken karena wafat sebelum Muharam tiba. Lalu para sahabatnya menjalanken puasa tasuโ€™a seperti keinginan Rosulullah SAW:
โ€œApabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasuโ€™a (kesembilan).โ€ (HR. As-Suyuthi dari Ibnu Abbas, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jamiโ€™).

AMALAN SUNNAH DI BULAN MUHARRAM

  1. Memperbanyak puasa sunnah dan Amalan sunnah . . .pertama pada bulan ini adalah memperbanyak puasa sunnah. Sebab puasa sunnah paling utama adalah puasa sunnah di bulan ini sebagaimana sabda Rosulullah SAW:
    Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)

Ibnu Rajab mengisyaratken, puasa yang dimaksud adalah puasa sunnah mutlak, bukan puasa sunnah muqayyad. Umar, Aisyah dan Abu Tholhah termasuk para shahabat yang banyak berpuasa di bulan-bulan haram termasuk bulan Muharram. . .

  1. Puasa Asyura
    Yakni puasa pada tanggal 10 Muharram. Ini adalah amalan yang paling utama dan puasa sunnah terbaik di bulan Muharram yang keutamaannya bisa menghapus dosa setahun.
    Rosulullah SAW ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, โ€œia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.โ€ (HR. Muslim)
  2. Puasa Tasuโ€™a
    Yakni puasa pada tanggal 9 Muharram. Rosulullah berazam untuk mengerjakennya, meskipun beliau tidak sempat menunaiken karena wafat sebelum waktu itu tiba. Lalu para sahabatnya menjalanken puasa tasuโ€™a seperti keinginan Rosulullah SAW:
    โ€œApabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasuโ€™a (kesembilan).โ€ (HR. As-Suyuthi; shahih)
  3. Membantu orang lain
    Amalan sunnah berikutnya adalah memberiken kelapangan kepada keluarga, termasuk istri dan anak-anak, di hari asyura. Memberiken kelapangan ini maksudnya adalah membantu mereka dan menyenangken hati mereka. Misalnya Buka Bersama di rumah makan, memberiken hadiah, dan sejenisnya.
    Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah membuat judul khusus (Bagaimana merayakan hari Asyura). Sayyid Sabiq mencantumken hadits ini di bawah judul tersebut:
    โ€œBarangsiapa memberi kelapangan bagi dirinya dan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun ituโ€ (HR. Baihaqi)

โ€œHadits tersebut memiliki riwayat lain, tetapi semuanya lemah,โ€ kata Sayyid Sabiq. โ€œHanya saja apabila digabungken antara satu dengan lainnya, maka bertambah kuat sebagaimana yang telah dikatakan Sakhawi.โ€

Berikut ini sebagian hadits-hadits yang dimaksud oleh Sayyid Sabiq sebagai penguat hadits di atas:
โ€œBarangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkennya di keseluruhan tahun ituโ€ (HR. Thabrani dan Hakim)
โ€œBarangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka ia takkan kesulitan di waktu lain sepanjang tahun ituโ€ (HR. Thabrani)
โ€œBarangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan kepada keluarganya sepanjang tahun ituโ€ (HR. Baihaqi)
โ€œBarangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun ituโ€ (HR. Baihaqi)
Demikian pembahasan tentang bulan Muharram mulai dari sejarah, keutamaan hingga amalan sunnah di dalamnya. . . .
Semoga bermanfaat. . .
Wallahu aโ€™lam. . .


Penulis adalah: Pengasuh Madrasatul Quran Rohmah Al Falah, Jl. Gajah Mada – Cepu.

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Terkait