BLORA. – Salah seorang pengusaha tambang galian C di wilayah Kabupaten Blora, Budi Santoso, Kamis sore (17/6) lalu mengadu ke Camat Cepu. Dia berharap Pemkab Blora bisa memperjuangkan nasib pengusaha lokal.
“Saat ini usaha kami sedang tertekan akibat pandemi Covid 19 ini. Satu-satunya proyek yang kami harapkan adalah proyek bandara Ngloram,” ujar Budi.
“Ini sangat ironis, pengurugan bandara Cepu justru diambilkan tanah dari kuari Prangi yang ada di wilayah Bojonegoro,” keluhnya.
Mendengar keluhan itu, Camat Cepu, Luluk Kusuma menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil seluruh stakeholder terkait proyek bandara, termasuk rekanan yang melaksanakan kegiatan.
“Dalam rapat sosialisasi pertama saya sudah pernah sampaikan agar pelaksana proyek menggandeng rekanan lokal, melibatkan tenaga unskill setempat, dan menggunakan armada lokal, serta mengambil tambang dari kuari yang ada di Biting dan Kedungtuban,” ujarnya.
Selain tambang di Biting dan Kedungtuban sudah memiliki ijin dari kabupaten dan propinsi, jarak tempuh lebih dekat dan ongkos angkutnya lebih murah. “Saat ini kita sedang penanganan Covid, saya minta jangan ada demo. Dirembug du-lu,” ujarnya. (*)