BOJONEGORO –
Kemelut perihal Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Bojonegoro, tahun 2021 berujung saling tuding di internal DPRD. Sejumlah fraksi di lembaga wakil rakyat itu mendesak agar LHP BPK segera dibagikan kepada seluruh anggota.
Hingga memantik reaksi keras Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Bojonegoro, Sigit Kusharyanto, SE. MM. Sigit biasa dia dipanggil mendesak Ketua DPRD segera menyerahkan kepada fraksi-fraksi.
“Perlu diketahui, LHP BPK ini bukan merupakan dokumen rahasia negara, ini dokumen publik. Jadi tidak ada yang perlu dirahasiakan,” tegas Sigit dengan mimik kesal kepada korandiva.co Selasa 31/05/22.
Semua masyarakat berhak tahu, lantas bagaimana mereka bisa tahu jika wakilnya di dewan saja tidak diberikan salinannya. Saya disini dipilih rakyat, wajib hukumnya bagi saya untuk menjaga amanah rakyat dengan memastikan hak-hak nya. Baru kali pertama hal ini terjadi, pimpinan dewan seakan menahan LHP BPK. Ada apa sebenarnya,” umpatnya dengan geram.
“Kenapa LHP BPK ini menjadi penting adanya ! Karena ini menjadi dasar pembahasan dalam pansus nanti. Bagaimana kita bisa membahas keuangan kalau tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi rekomendasi BPK,” tambahnya.
Keterbukaan Informasi Publik itu dijamin UU. Oleh karena itu, Sigit mendesak agar LHP BPK dipublikasikan secara terbuka tanpa ada yang dikurangi atau ditambahkan di media yang mudah diakses seluruh masyarakat Bojonegoro. Kontrol sosial masyarakat dibutuhkan, guna menjaga akuntabilitas publik atas jalanya pemerintahan, khususnya pada sisi pengelolaan keuanganya.
“Jika predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk LKPD Bojonegoro, harusnya ini jadi kebanggaan, bukan lantas masyarakat melalui wakilnya di DPRD dihambat untuk segera memperolehnya,” ujar Sigit.
Sigit menambahkan, opini WTP atas keuangan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang diberikan BPK diawali sejak tahun 2016, secara berturut turut hingga sekarang.
“Jika merunut hal tersebut, ya ini bukan sebuah prestasi lagi. Kenapa baru saat sekarang hasil LHP BPK tidak dibagi ke fraksi-fraksi,” pungkas Sigit yang pernah menjadi Ketua DPRD Bojonegoro ini masih dengan tensi tingginya. (*)